Menurut
keterangan mantan kepala desa tanjung satai kecamatan pulau maya karimata
kabupaten kayong utara. Hasan basri, desa tanjung berawal dari tahun
1801.Seorang nahkoda kapal bernama Ayuk Sa’ban dan beberapa orang anak laki-laki
nya bersampan menyusuri pantai dari kuala nipah kuning teluk melano. Mereka
berlayar menuju selatan pulau maya karimata.dengan keberanian yang kuat sampai
lah mereka ke teluk sukun. Namun, saat iu Ayuk sa’ban tidakmenetap melainkan
pulang lagi ke nipah kuning. Baru lah sekitar 1815-1816, Ayuk sa’ban berniat
mendirikan sebuah perkampungan di dekat gunung satai, dengan berawal menebang
kayu sekligus berkebun.
Sekitar 1817 baru lah Ayuk sa’ban membawa anak dan
istriya menetp di tanjung satai. Awal nya yang mereka diri kan adalah sebuah
masjid yang di kenal dengan nama masjid BABURRAHMAN, yang terletak di desa suka
baru desa satai lestari. Ayuk sa’ban mempunyai 12 anak, terdiri dari 4 orang
anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Seiring pendirian kampung oleh Ayuk
sa’ban, banyak orang-orang mulai berdatangan ke
tanjung satai, bahkan dari kampung Temiang galang. Temiang galang adalah sbuah
perkampungan di sulawesi selatan yang terkenal dengan perampok, dan tak heran
masyrakat menyebutnya kampung lanon.
Ayuk sa’ban memiliki keluarga yang besar dan menyebar lah
anak dan menantu nya di pulau maya karimata. Mereka pun mendirikan perkampungan
sendiri seperti: Parit limau manis dan desa pintau. Perkampungan tersebut di
buka dan resmikan oleh anak bungsu nya Dereman. Sementara Parit kali 1 dan
Parit timur oleh bujang sengat, sementara untuk desa kamoja oleh madjan sekitar
tahun 1925.
Tahun 1968 Tanjung satai menjadi ibu kota kecamatan di
bawah pemerintahan kabupaten ketapang dan akhir nya pada tahun 2007 tergabung
di bawah kabupaten kayong utara dan kini Tanjung satai sudah berkembang dengan
jumlah penduduk mencapai 2.194 jiwa dan mayoritas beragama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar